selawe, itu alarm nikah…..

Ups hari ini valentin ya, ah gak bakalan bahas itu ah. Males dengan kontoversinya yg kesana sini, cuman mau bahas kasih sayangnya aja deh….

Sebetulnya muara kasih sayang adalah walimatul ursy, trus kapan itu nikah itu (harusnya) terjadi menurut filosofi jawa ?

Ayo kita liat ttg umur, satu sampai sembilan belas dalam bahasa jawa disebut dengan siji sampai songo las. Tapi liat duapuluh satu sampai dua puluh sembilan tidak disebut dengan rongpuluh siji sampai rongpuluj songo, tp disebut dengan selikur sampai songolikur, kenapa ?

Likur dalam bahasa jawa memiliki kepanjangan LIngguh KURsi, maka pada rentang usia sellikur hingga songolikur seorang harus memiliki pekerjaan, mapan dan mulai ditekuni karna itulah apa yg menjadi hidup dan penghidupan dia nantinya, eh bentae kalo dualima bukang limolikur lho, tp selawe……piye kie ?

Tunggu dulu selawe dalam filosofi jawa dikenal dengan SEneng senenge LAnangan karo WEdokan, jadi pada usia ini diharapkan seseorang menikah dengan beda jenis, gak LGBT ya. Nah inilah usia yg tepat untuk menikah menurut filosofi jawa, mau diteruskan gak ttg filosofi usia menurut jawa……ayuks

Kalo angka puluhan dikenal dengan sepuluh, rongpuluh, telungpuluh, tekan sangangpuluh. Tp ada dua anomali lagi, seket untuk limapuluh bukannya limopuluh dan sewidak untuk enampuluh. Ada apa ini, seket dari dua kata SEneng nganggo KEThu, atau suka menggunakan peci, nah pada usia ini seharusnya orang harus lebih rajin ibadah dna mendekatkan diri pada tuhan. Trus sewidak, sewidak berasal dari kata SEjatine WIs tinDAK, seornag yg memiliki umur ini sebetulnya sudah menata hati untuk menghadap tuhan, semeleh dan tidak mursal lagi….

Nah, itu dia urutan usia menurut filosofi jawa, ayo terus belajar dari sekitar tuk lebih bijak.

About angkringanhati

hadirkan kebersahajaan angkringan di hati setiap kita, konsep angkringan yang sangat proletar hidup dalam jiwa jiwa aristokrat yang lunak...
This entry was posted in renungan and tagged . Bookmark the permalink.

Leave a comment